Friday, November 30, 2007

Ignasius Jonan

Ignasius Jonan


JONAN Melayani Penumpang,Kompas 18 Mei 2014




I Made Mangku Pastika



Berperawakan sedang dengan wajah jauh dari kesan militeristik,I Made Mangku Pastika,sering mengecoh orang dengan penampilannya yang sederhana,tak mau menonjolkan diri.Padahal pria kelahiran 22 juni 1951 di Desa Musi,Penyabangan,Buleleng,Bali ini sedang di dalam gemerlap pemberitaan selaku pemimpin Tim Investigasi Peledakan Bom di Kuta.Termasuk dalam anggota Tim ini adalah polisi negara-negara lain seperti Australia,Inggris,Singapura dan Jerman,untuk menyebutkan beberapa.
Kondisi kampung kelahirannya itu lebih miskin daripada desa Trenggulun,Lamongan,
Jawa Timur,desa asal salah satu tersangka kasus peledakan Bom Bali.

Senyumnya yang ia akui sinis,juga sering mengecoh orang.”Kesan pertama itu kadang-kadang keliru”ujar Inspektur Jendral Pastika,yang selepas menjadi Kapolda Papua kini menjadi Wakil Kepala Bagian Reserse dan Kriminologi Polri.Di balik kesan pertama yang arogan,Jendral berbintang dua ini adalah sosok yang mudah terharu.Ia berkepribadian hangat.Sebagai Polisi dia memegang prinsip anti kekerasan.

Gambaran Polisi Masa Depan menurut I Made Mangku Pastika adalah,
Polisi yang merangkul,bukan Polisi yang memukul.
Polisi yang mendidik,bukan Polisi yang menghardik
Polisi yang mengajak,bukan Polisi yang membentak.

(I Made Mangku Pastika,Kompas)