Friday, June 30, 2006

Warga Wonoroto,Watumalang,Wonosobo







Menggali enam terowongan bawah tanah dengan menembus bukit untuk saluran irigasi,sulit dibayangkan.Apalagi cara penggalian hanya dengan konsep sederhana dan peralatan seadanya.Namun Warga di Kelurahan Wonoroto,Watumalang,Wonosobo,proyek itu terasa mudah dikerjakan.
(Terowongan 210 Meter Menembus Bukit 1-2,Suara Merdeka 20-21 Maret 2009)

Wimar Witoelar



“Sanctuary”Wimar Witoelar
Kompas 17-2-2008

Perspektif,pionir acara interaktif cerdas.
Tahun 1994 muncul acara yang tidak biasa di stasiun teve swasta SCTV.Acara tersebut dibawakan oleh sosok yang tidak biasa.Kemasannya juga tidak biasa.Seingat saya jam tayangnya juga tidak biasa.Acara ditayang setiap Sabtu jam 18.00.
Dikatakan tidak biasa, karena muncul ditengah gencarnya acara Klompencapir di TVRI yang dibawakan secara formal,kaku,berbau propaganda.Dialog serba teratur. Disampaikan penuh dengan semangat “mohon petujuk” dan gaya bahasa topeng.Ditengah suasana monoton,terjebak pembodohan dan “hari-hari penuh omong kosong”,menyelinap acara Perspektif. Dikemas dalam dialog interaktif yang dilontarkan secara jernih, menggelitik, dan bukan sebagai yang paling benar.Dibawakan oleh “orang biasa”,pembawaan jauh dari formalitas namun tetap dalam kesantunan yang universal. Sosok gendut dengan rambut agak kribo,senyum ramah jenaka,trampil melontarkan pertanyaan cerdas-cerdik sehingga sering mengusik syaraf tawa secara spontan.Bukan tertawa yang (seolah) sudah diberi aba-aba. Tak terbayangkan kalau narasumber dengan kriteria klompencapir “tersesat” ikut acara prespektif.Pertanyaan cerdas bisa direspon tergagap-gagap,merah telinga karena tidak ada di scenario.Atau bisa-bisa direspon sebagai“tidak mendukung pembangunan”, ataupun subversive, yang waktu itu populer.
Beruntung narasumber Perspektif selalu selektif dan tanpa sekat.Selektif dalam pengertian pemikirannya jernih.Tanpa sekat,karena tidak ada monopoli kebenaran. Pendapat beda diberi tempat,tanpa terburu disensor ataupun dicap minor. Tanya jawabpun mengalir dengan mengikuti logika berpikir menyegarkan,buat orang awam sekalipun.Pemirsa dibuat terpaku dan tak terasa waktu jadi cepat berlalu
Kini Acara interaktif yang dibawakan oleh HOST cerdas hampir disetiap stasiun teve tanpa kecuali TVRI.Bahasa lugas,cerdas namun tetap jernih,boleh PRO-KONTRA,yang diera klompencapir dinilai “tak sopan”,justru menjadi syarat mutlak bagi para HOST terpilih.Muncullah,Ira Kusno,Desi Anwar,Rosiana Silalahi,Najwa Shihab,Meutia Hafid,Kania Sutisnawinata.Tak ketinggalan Effendy Ghazali-Olga Lidya cs dengan Parodi Republik Mimpinya.Tak ketinggalan Ucup Kelik cs dengan Democrazy.Andy Noya dengan Kick Andy yang menyentuh hati namun jauh dari scenario cengeng.Tayangan dengan semangat pembodohan tinggal tunggu giliran ditinggalkan pemirsa.Apalagi Setelah 14 tahun,acara Perspektif tayang lagi.Dengan HOST(tetap) Wimar Witoelar. Pelopor acara jernih kembali hadir sejak sekitar bulan April 2008 setiap jam 6 disalah satu stasiun teve swasta.Semua dalam rangka mencerdaskan bangsa Indonesia. Tapi kok hanya sekitar 3 bulan ya ?

Purnomo Iman Santoso

Widodo Budidarmo



Seandainya Museum Rekor Indonesia ingin memiliki catatan keberhasilan pemberantasan korupsi sekaligus nama pejabat tertinggi di Negara ini yang pernah dihukum karena tindak pidana korupsi,jangan lupa nama Siswaji.
“jabatannya waktu itu Deputy Kepala Polri,pangkatnya Letnan Jendral,tri stars,tiga bintang”.kata Panda Nababan

‘Terungkapnya kasus Siswaji merupakan prestasi Widodo”ujarnya

Menurut Nababan,terbongkarnya kasus tersebut bermula dari surat pribadi dari Hoegeng,bekas Kepala Polri yang waktu itu sudah pension,mengenai proyek pembangunan sebuah rumah.Widodo melakukan pengusutan.Kasus tersebut terbongkar dan ternyata pelakunya adalah Deputi Kepala Polri.

Kasus Siswaji nyaris tidak jadi diajukan ke pengadilan sebab Menhankam/Panglima ABRI Jendral Maraden Panggabean semula berpendapat,”…..selesaikan saja diam-diam sebab akan malu kita semua nanti”.Tetapi,Widodo menegaskan,”Justru harus diajukan ke pengadilan untuk memberi teladan bahwa kita benar-benar sangat serius dalam upaya memberantas korupsi…”

(Widodo Budidarmo,77 Tahun.Keteladanan Sikap Seorang Polisi. Kompas 15-9-2004)